Hanya berisi pikiran-pikiran yang pasti akan mati diterpa zaman. Meski tergoda untuk menuliskannya sebagai 'immortal thoughts', kita tahu semua akan mati dan berakhir. Jadi jujur saja. Ini hanya tulisan yang akan mati nantinya.
Thursday, August 03, 2006
Dunia Paralel: Nice one!
Oleh:
Keke Husain, Copywriter DDB Brainstorm
Setau gue, buku yang bagus adalah buku yang bisa ngegambarin sebagian besar isi buku dari judulnya. Gue rasa, Micki Mahendra udah dapet point positif di sini. Judul yang dipilih cukup ngundang keingintahuan buat ‘mengarungi’ isinya.
Slice of life banget sih ceritanya, dimana ada seorang cewe, Vian, secara engga’ sengaja ‘terdampar’ di airport dengan Medi, cowo’ yang dengan instant mencuri hatinya. Mereka berdua sama-sama tertarik sama yang namanya Dunia Paralel, dunia dimana ceritanya laen banget sama cerita di dunia ini. Yang satu tertarik buat difilemin, yang satu mau dibukuin. Sampe pada akhirnya mereka ketemu lagi di waktu yang lain dan masih dengan mimpi yang sama, hidup bersama di Dunia Paralel. Menarik.
Bercerita tentang kehidupan sehari-hari bakal kerasa basi kalo aja yang nyeritainnya ga’ punya sisi pandang yang laen. Sekali lagi, Micki Mahendra memiliki point plus. Caranya bercerita, dengan alur maju mundur, tidak membuat pembaca mati kebosenan. Cerita menuju klimaks berjalan lambat tapi pasti, sayang, akhir cerita terlalu dibuat buru-buru dan membuat pembaca semakin mudah menebak akhir cerita.
Dan satu lagi... Cerita tentang minuman ini dan itu berserakan di buku ini. Kalau jeli, ada sekitar 15 macam minuman berbeda loh di sini. Coba itung!
Intinya sih, dalam hidup itu ga’ bakal ada ‘Control Z’, there’s no turning back. Jadi, jangan pernah takut ambil resiko se-rebel apapun itu demi ngikutin kata hati.
Nice book, Mick!
K e K e W r i T e R
http://piecesofmosaic.blogspot.com
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment