Thursday, September 18, 2008

My Finest Hours



These last few months were not my best months...

Ramadhan ini biasanya sering membuat kita melihat refleksi diri dengan lebih bening.
*betul gak tuh? kalo lebih bening bukannya refleksinya makin gak keliatan? lebih mantul kali ya, yang bener.....huaahh eniwey...
kerjaan lagi lesu, kreatifitas? lagi standar-standar aja...stress level? naik pelan-pelan..
uang? menipis pelan-pelan...huuu...
Kalo udah begini, biasanya aku ke supermarket, belanja bahan makanan, dan masak. Yeah...it's my comfort zone...

Doing groceries and cooking, ask my friend, they tell you the same th
ing.
Sementara masak, preparing food...aku sering berpikir, kenapa ya...why..? why its not as good as it used to be? why don't I have more money? (aku emang kalo berpikir biasanya pake bahasa ainglaish, meski ngaco)...sampe lama-lama pikiran negatif itu ilang dalam masakan..., setelah makan, hopefully positive thoughts will take over. Mungkin gak ya kali ini?
mmm..susah...tapi tunggu..
tahun ini aku membaca 3 buku dari Haruki Murakami yang membuatku semangat menulis lagi...aku dan teman-teman SMA ku kembali bikin band (the Most Untalented Band I ever known =))...tahun ini istriku insha Allah hamil anak ke dua...Baraka udah makin lucu dan belagu ajaa...
hey...I'm actually happy, it turns out to be my finest hours...

karena salah satu doa adalah meminta Allah untuk tidak menjadikan kami orang yang merugi, yaitu orang yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin. Tidak hanya urusan uang...urusan makan...tapi semua urusan dijadikan satu.

seorang bijak pernah berkata,"kumpulkan segala kegalauanmu, dan kembalikan pada yang punya",(Yes...He means gave it all back to Allah)

Jadi, I think my finest hours is yet to come. Look forward for it

yang maha esa
yang maha mebolak-balikkan hati
yang maha kaya
yang maha pemurah
yang maha...kuasa.

No comments: